Insinyur Angkatan Laut AS tersebut menyampaikan rahasia militer sensitif tentang kapal selam nuklir dalam skema yang berlangsung hampir setahun.
Pada Desember 2020, ia mengirim paket sebagai upaya membangun “hubungan rahasia” dengan perwakilan dari negara asing, yang diidentifikasi hanya sebagai “COUNTRY1” dalam dokumen pengadilan.
Jonathan Toebbe mencantumkan alamat pengirim di Pittsburgh, Pennsylvania, yang berisi contoh data terbatas dan instruksi untuk menjalin hubungan rahasia guna memperoleh informasi tambahan.
Baca Juga: Laut China Selatan, China Blak-blakan Umumkan Sedang Asah Kesiapan Perang Untuk Giling Militer AS
Selanjutnya, insinyur Angkatan Laut AS tersebut mulai berkorespondensi melalui email terenkripsi dengan seorang individu yang dia yakini sebagai perwakilan dari pemerintah asing.
Tertapi ternyata calon pembeli tersebut tak lain adalah agen FBI yang tengah menyamar dan melanjutkan korespondensi selama beberapa bulan terakhir.
Keduanya pun sepakat soal pembayaran dengan mata uang kripto untuk pembelian rancangan kapal selam nuklir tersebut.
Agen FBI yang menyamar mengirim 10.000 dollar AS (Rp 142 juta) dalam mata uang kripto ke Jonathan sebagai pembayaran “itikad baik”, sebelum Jonathan Toebbe setuju untuk melakukan perjalanan ke lokasi di West Virginia untuk menyelesaikan transaksi.
Dengan Diana Toebbe yang bertindak sebagai pengintai, Jonathan Toebbe menyembunyikan SD card di dalam sandwich selai kacang di lokasi yang telah diatur sebelumnya.
Agen FBI yang menyamar mengirim Jonathan Toebbe pembayaran mata uang kripto 20.000 dollar AS (Rp 284,2 juta) dan menerima kembali kunci dekripsi untuk SD card, yang berisi data terbatas tentang reaktor kapal selam nuklir AS.
Baca Juga: Tidak Ada yang Mau Kalah, Kapal Perang AS Transit Lagi di Selat Taiwan, China Mengutuk Joe Biden