Sejak Jumat (1/10) pekan lalu, selama 4 hari berturut, Taiwan melaporkan total hampir 150 pesawat Angkatan Udara China memasuki zona pertahanan udaranya.
Di antaranya hanya pada Senin (4/10) saja, tercatat sebanyak 59 pesawat tempur China melintas.
Amerika Serikat (AS), pemasok militer utama Taiwan, telah mengonfirmasikan komitmen "kokoh" untuk Taiwan dan juga mengkritik China.
Sementara itu, Beijing menyalahkan kebijakan Washington yang mendukung Taiwan dengan penjualan senjata dan mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan karena meningkatkan ketegangan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Selasa (5/10), dia telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping tentang Taiwan dan mereka setuju untuk mematuhi perjanjian Taiwan.
Biden tampaknya merujuk pada "kebijakan satu China" lama Washington, di mana AS secara resmi mengakui Beijing dibanding Taipei.
Dan, Undang-Undang Hubungan Taiwan, yang memperjelas keputusan AS untuk membangun hubungan diplomatik dengan Beijing alih-alih Taiwan bertumpu pada harapan bahwa masa depan Taiwan akan ditentukan dengan cara damai.
(*)