Follow Us

Kesepakatan Hancur, Prajurit Suriah Lanjutkan Penembakan di Daerah Kantong Pemberontak

Rifka Amalia - Minggu, 05 September 2021 | 20:18
Ilustrasi - Sekelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ketika hendak melakukan eksekusi pada 2014 di Tikrit, Irak.
(BBC News)

Ilustrasi - Sekelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ketika hendak melakukan eksekusi pada 2014 di Tikrit, Irak.

Sosok.ID - Unit tentara Suriah yang didukung oleh milisi yang didukung Iran melanjutkan penembakan terhadap daerah kantong pemberontak di Suriah Selatan pada Minggu (5/9/2021).

Disadur dari Reuters dikutip Sosok.ID, penembakan terjadi setelah runtuhnya kesepakatan yang ditengahi Rusia untuk memungkinkan pemerintah mengembalikan kendali penuh atas daerah tersebut.

Jenderal Rusia menengahi kesepakatan Selasa malam untuk mencegah perang perkotaan berdarah setelah pemboman terberat oleh unit tentara elit dari inti pemberontak kota Deraa dalam pengepungan dua bulan telah memaksa banyak dari 50.000 penduduk melarikan diri.

Kesepakatan itu gagal pada hari Jumat setelah ketidaksepakatan mengenai tingkat kontrol tentara dan pelucutan senjata mantan pemberontak.

Baca Juga: Israel Bombardir Serangan Targetkan Damaskus Ibu Kota Suriah, Rudal Zionis Meledak di atas Laut Mediterania

Daerah tersebut adalah tempat lahirnya protes damai pada tahun 2011 terhadap Presiden Bashar al-Assad dan keluarganya yang ditanggapi dengan paksa sebelum menyebar ke seluruh negeri dan berkembang menjadi perang saudara.

Pemberontak dan tetua setempat menolak tuntutan tentara baru pada hari Jumat agar tentara menyebarkan pos pemeriksaan di lingkungan perumahan Deraa al Balaad dan melakukan pencarian dari rumah ke rumah, dengan mengatakan kesepakatan itu memungkinkan kehadiran yang kurang meluas ketika berada di bawah administrasi sipil negara bagian.

Mereka juga mengatakan polisi militer Rusia harus menjaga patroli untuk melarang milisi yang telah mengepung daerah kantong masuk.

Baca Juga: Operasi Militer, Jet Tempur Israel Terbang Rendah di Langit Suriah

"Ini adalah tuntutan baru yang tidak mungkin diajukan oleh rezim dan Rusia. Kami menemui jalan buntu," kata Adnan al Masalameh, juru bicara komite negosiasi Deraa al Balaad, kepada Reuters.

Pasukan pemerintah, dibantu oleh kekuatan udara dan milisi Rusia, merebut kembali provinsi Deraa pada tahun 2018, dan Moskow meyakinkan Israel dan Amerika Serikat pada saat itu bahwa mereka akan mencegah milisi yang didukung Iran melanggar batas zona perbatasan.

Kesepakatan itu memaksa ribuan pemberontak yang didukung Barat untuk menyerahkan senjata berat, tetapi mencegah pasukan Assad memasuki Deraa al Balaad.

Source : Reuters

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest