Follow Us

Penerbangan Prajurit Terakhir Tinggalkan Afghanistan, Inggris Sebut Kemungkinan Kerja Sama dengan Taliban

Rifka Amalia - Minggu, 29 Agustus 2021 | 18:23
(ilustrasi) Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.
pixabay

(ilustrasi) Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Sosok.ID - Penerbangan militer terakhir Inggris meninggalkan Kabul Sabtu (28/8/2021) malam setelah mengevakuasi lebih dari 15.000 orang dalam dua minggu sejak Taliban menguasai Afghanistan, mengakhiri hampir 20 tahun kehadiran militer Inggris di negara itu.

"Penerbangan terakhir yang membawa personel Angkatan Bersenjata Inggris telah meninggalkan Kabul," kata Kementerian Pertahanan Inggris, dilansir dari Reuters.

Inggris pada hari Jumat (27/8) mengatakan misi evakuasinya akan berakhir dalam beberapa jam dan bahwa militernya tidak akan dapat menerbangkan warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk pemukiman kembali yang belum memasuki bandara Kabul.

Baca Juga: Entah Ulah ISIS atau Taliban, 85 Orang Termasuk Prajurit AS Tewas dalam Pembantaian Bandara Kabul Afghanistan, Mayat Menumpuk di Saluran Limbah

"Kita harus bangga dengan angkatan bersenjata kita, menyambut mereka yang datang untuk kehidupan yang lebih baik dan sedih untuk mereka yang ditinggalkan," kata Menteri Pertahanan Ben Wallace setelah penerbangan terakhir Inggris.

Inggris berada di pihak Washington sejak awal invasi pimpinan AS ke Afghanistan yang menggulingkan Taliban yang saat itu berkuasa sebagai hukuman karena menyembunyikan militan al Qaeda di balik serangan 11 September 2001.

Lebih dari 450 personel angkatan bersenjata Inggris tewas selama dua dekade penempatan di negara itu.

Baca Juga: Makanya Tentara AS Kocar-Kacir, Taliban Ternyata Punya Tentara Elite Bernama Batalyin Badri 313, Begini Faktanya!

Presiden AS Joe Biden telah menetapkan batas waktu 31 Agustus bagi militer AS untuk meninggalkan Afghanistan, sementara pasukan sekutu termasuk Inggris telah memilih untuk pergi sebelum itu.

Inggris juga telah menangguhkan operasi kedutaan di Afghanistan.

Wallace memperkirakan pada hari Jumat bahwa antara 800 dan 1.100 warga Afghanistan yang telah bekerja dengan Inggris dan memenuhi syarat untuk pemukiman kembali tidak akan berhasil keluar melalui udara, dan berjanji untuk membantu mereka jika mereka bisa pergi melalui darat.

Jenderal Nick Carter, kepala angkatan bersenjata Inggris, mengatakan kepada BBC pada hari Sabtu bahwa totalnya akan mencapai "ratusan tinggi."

Source : Reuters

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest