Pasukan Sementara PBB di Lebanon mengatakan Kepala Misi dan Komandan Pasukannya, Mayor Jenderal Stefano Del Col, telah melakukan kontak dengan kedua belah pihak.
"Dia mendesak mereka untuk menghentikan tembakan dan menahan diri secara maksimal untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, terutama pada peringatan khidmat ini," kata pernyataan itu, merujuk pada ledakan pelabuhan Beirut pada 4 Agustus tahun lalu.
Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Istri dan Selingkuhan Jebak Suami Agar Masuk Penjara, Berujung Diciduk Polisi
Perbatasan itu sebagian besar sepi sejak Israel berperang tahun 2006 melawan Hizbullah, yang memiliki roket canggih.
Tapi faksi kecil Palestina di Lebanon telah menembak secara sporadis ke Israel di masa lalu, dan dua roket diluncurkan ke Israel pada 20 Juli, tidak menyebabkan kerusakan atau cedera. Israel menanggapi insiden itu dengan tembakan artileri.
Insiden perbatasan terbaru terjadi setelah serangan Kamis lalu, yang dituduh Israel dilakukan Iran, pada sebuah kapal tanker di lepas pantai Oman. Dua anggota awak, seorang Inggris dan Rumania, tewas. Iran telah membantah terlibat.
Mengarahkan pertemuan duta besar dari negara-negara Dewan Keamanan PBB ke Israel pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Benny Gantz angkat suara.
Baca Juga: Jika Israel Serang Wilayah Palestina, Maka Hizbullah Akan Membalas
"Sudah waktunya untuk tindakan diplomatik, ekonomi dan bahkan militer (melawan Iran) - jika tidak, serangan akan berlanjut."
Pada hari Selasa, Inggris, Rumania dan Liberia mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa "sangat mungkin" bahwa Iran menggunakan satu atau lebih drone untuk menyerang kapal tersebut.
Amerika Serikat dan Inggris mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan bekerja dengan sekutu mereka untuk menanggapi serangan itu.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan pada hari Selasa bahwa Israel tetap membuka opsi untuk bertindak sendiri melawan Iran jika perlu. (*)