Latihan telah diperkecil dalam beberapa tahun terakhir untuk memfasilitasi pembicaraan antara Korea Utara dan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump yang bertujuan untuk membongkar program nuklir dan rudal Pyongyang dengan imbalan keringanan sanksi AS.
Tetapi negosiasi terhenti setelah pertemuan puncak kedua yang gagal pada 2019 antara Kim dan Trump.
Pandemi virus corona juga berdampak pada latihan, dengan sekutu berfokus pada simulasi terkomputerisasi dan meminimalkan pelatihan lapangan langsung, tanpa memobilisasi pasukan yang berbasis di AS.
Seorang pejabat tinggi Kementerian Unifikasi mengatakan pada hari Jumat bahwa latihan harus ditunda untuk membantu memulai kembali pembicaraan nuklir, tetapi Lee menolak berkomentar ketika ditanya apakah kementerian berencana untuk membuat rekomendasi resmi.
Lee mengatakan pekan lalu Korsel mengusulkan pembentukan sistem konferensi video untuk mempercepat dialog antar-Korea dan menyetujui rencana dua kelompok bantuan sipil untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Korut. (*)