Beberapa detail mengenai si “Sekakmat” tersebut sebelumnya sudah muncul sebagaimana dilaporkan oleh AFP.
"Tugas kami adalah agar pesawat ini ditawarkan secara massal kepada pelanggan mulai 2026," kata direktur umum United Aircraft Corporation Yury Slyusar.
Rostec menggambarkan pesawat itu sebagai jet tempur ringan bermesin tunggal generasi kelima yang menggabungkan beberapa inovasi, termasuk artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.
Perusahaan mengeklaim, jet tempur tersebut dapat menyerang hingga enam target secara bersamaan baik itu di darat, udara, atau laut.
Jet tempur itu banderol antara US$ 25 juta (Rp 363 miliar) hingga US$ 30 juta (Rp 436 miliar).
Harga tersebut lebih murah jika dibandingkan F-35 dengan banderol sekitar US$ 77 juta (Rp 1,1 triliun) hingga US$ 100 juta (Rp 1,4 triliun).
Si “Sekakmat” disebut mampu membawa drone dan meluncurkannya selama penerbangan.
Baca Juga: Paling Canggih! China Turunkan Jet Tempur Siluman J-20 dalam Konflik Taiwan dan Laut ChinaTimur
Slyusar berharap mendapatkan hampir 300 pesanan dalam 15 tahun ke depan terutama dari Timur Tengah, Asia, dan Amerika Latin.
Dia sesumbar bahwa “Sekakmat” mampu menghancurkan jet tempur generasi kelima buatan asing.
Versi auto-pilot juga sedang dikembangkan. Slyusar juga meyakini bahwa Putin akan senang ketika dia melihat pesawat itu.