Filipina berharap, mereka akan lebih mendengarkan suara-suara para wanita ini.
Beijing sendiri telah menganggap sebagian besar wilayah maritim di Filipina di Laut China Selatan adalah sebagai miliknya.
Menjelaskan kebijakan aneh, Wakil Laksamana Leopoldo Laroya mengklaim unit baru akan dapat menolak kapal yang masuk tanpa meningkatkan konflik.
Dia mengatakan, "Kami menyadari pentingnya unit yang memiliki operator radio wanita di atas kapal PCG dan unit berbasis pantai, terutama dalam berkomunikasi dengan kapal asing, agar tidak meningkatkan ketegangan."
"Kami ingin Malaikat Laut kami menjadi suara kedamaian dan ketertiban berbasis aturan di laut, terutama di perbatasan maritim sensitif negara kami," katanya.
Seorang petugas penjaga pantai yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada The Philippine Star, "Mendengar suara wanita di ujung lain jalur komunikasi dapat membantu meredakan ketegangan dengan kapal asing.
"PCG percaya bahwa melatih personel penjaga pantai perempuan sebagai operator radio akan membantu menjaga perdamaian di perairan yang diperebutkan," imbuhnya.
Operator pantai Gretch Mary Acuario mengatakan kepada The Times bahwa diasudah menyiarkan peringatan kepada tujuh kapal China di dekat Sabina Shoal.
Dia berkata, "Kapal asing tak dikenal di Sabina Shoal, ini adalah penjaga pantai Filipina."
"Anda berada di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina. Anda diminta untuk memberikan hal-hal berikut: nama kapal, tujuan, pelabuhan panggilan terakhir dan selanjutnya," katanya.