"Awalnya terus terang aku merasa 'Aduh kok begini, ya' gitu. Lama-lama kok gua kaya radio rusak gitu," keluh Mayangsari.
"Karena ya itu tadi, aku bukan karakter perempuan yang diam banget. Yang trus harus pura-pura baik. Enggak bisa," paparnya.
Tetapi seiring berjalannya waktu, Mayangsari dan Bambang saling memahami sifat satu sama lain.
Mereka lantas mencoba saling mengerti agar tak menimbulkan perpecahan rumah tangga.
Tapi pada akhirnya, Mayangsari pun mengerti dan menerima diamnya sang suami.
"Nah, kalau Mas Bambang itu diamnya dia ya, aku hargain diemnya dia. Tapi yang penting untuk aku sendiri ya memang aku yang harus lebih aktif sih," kata dia.
"Tapi aktif bukan berarti dominan ya," tegasnya. (*)