Follow Us

China Telan Pil Pahit, Pejabat Tingginya Dikirim untuk Jadi 'Mata-mata' malah Membelot ke Amerika, Padahal Kantongi Informasi untuk Jatuhkan Joe Biden

Rifka Amalia - Jumat, 25 Juni 2021 | 17:00
China vs AS
Da qing - Imaginechina/VCG via Global Times

China vs AS

Selain itu, Dong disebut memiliki informasi mengenai putra Joe Biden, yang jika diungkap bisa menjadi pukulan besar bagi pemerintahan pengganti Donald Trump tersebut.

"Tuan Dong juga dapat mengungkapkan informasi tentang Hunter Biden (putra Presiden AS Joe Biden), memiliki foto, video, dan semua teknologi serta upaya China untuk memata-matai AS..." kata Tuan Yue.

Yue mengatakan bahwa pejabat yang membelot yang membawa skandal bisnis Hunter Biden di China akan menjadi "pedang bermata dua".

Baca Juga: PLA Pamer Pesawat Tempur Terbaru dan Paling Canggih di Gelaran Akbar Senjata Komprehensif

Putra Presiden AS, Hunter Biden, sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS atas tuduhan menggunakan pengaruh ayahnya ketika Biden menjadi wakil presiden di bawah Barack Obama, untuk mengamankan beberapa kesepakatan bisnis yang menguntungkan di Ukraina dan China.

Sejak Tuan Biden mencalonkan diri di Gedung Putih sampai dia menjabat, banyak informasi dan bisnis yang terkait dengan Hunter selalu digunakan untuk melawan Tuan Biden.

Menurut Sputnik, Solomon Yue mengkonfirmasi bahwa dia memiliki sumber "dekat" di Badan Intelijen Militer AS (DIA) - unit yang menahan Dong.

“Saya bertaruh dengan posisi saya di Komite Nasional Republik (RNC) bahwa DIA menahan Tuan Dong Jingwei.

Baca Juga: Negaranya Terpojok, Ahli dari China Balik Sebut Amerika Serikat Harus jadi Prioritas Penyelidikan Asal-usul Corona

"Jika saya salah, saya akan segera mengundurkan diri dari posisi saya di RNC," kata Tuan Yue.

Pernyataan di atas dibuat oleh Tuan Yue ketika ada pertanyaan tentang keheningan yang tidak biasa di media AS tentang kisah seorang pejabat senior China seperti Tuan Dong Jingwei yang membelot ke AS.

Sebagian besar informasi terkait insiden tersebut diberikan oleh media Inggris, Australia, dan India.

Source : Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest