Awalnya pers Amerika lebih sibuk memperhatikan pakaian Pavlichenko ketimbang prestasinya di medang perang.
Para jurnalis bahkan melontarkan pertanyaan kepadanya, apakah wanita boleh pakai riasan di garis depan, atau mengapa dia mengenakan seragam yang membuatnya terlihat gemuk?
Koran-koran menjulukinya "Gadis Sniper", meremehkan prestasinya dan merendahkannya dengan seksisme. Namun Pavlichenko menanggapinya dengan dingin.
"Saya harap Anda merasakan serangan bom," katanya ke seorang jurnalis.
"Anda akan segera melupakan bentuk pakaian Anda."
Ia lalu berkata di majalah TIME, "Saya heran dengan jenis pertanyaan yang diajukan ke saya oleh koresponden pers wanita di Washington... Saya mengenakan seragam saya dengan hormat. Di situ tertulis Ordo Lenin."
"Itu sudah berlumuran darah dalam pertempuran. Jelas terlihat bagi wanita Amerika yang penting adalah mereka mengenakan pakaian dalam sutra di dalam seragam mereka. Apa arti seragam itu, mereka masih harus belajar."
Saat tur publisitasnya mencapai Chicago, Pavlichenko naik panggung dan berbicara lantang ke para penonton.
"Tuan-tuan. Saya berusia 25 tahun dan saya sudah membunuh 309 orang fasis sekarang."
"Tidakkah kalian berpikir, Tuan-tuan, bahwa kalian telah bersembunyi di belakangku terlalu lama?"
Keheningan sesaat menyelimuti kerumunan itu, sebelum berubah jadi pekik raungan dukungan meriah.