"Teman-teman berencana kalau tidak segera ditarik atau klarifikasi akan kita gugat balik karena mencemarkan nama Malioboro.
"Itu di luar Malioboro tetapi yang disebut di Malioboro," ujar sang ketua saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (27/5/2021).
Makin berbuntut panjang, fakta-fakta soal penjual pecel lele mahal itu pun satu per satu terungkap.
Melansir dari Kompas.com, penjual pecel lele yang dimaksud oleh sang wisatawan ternyata berada di kawasan Jalan Perwakilan.
Mantri Pamong Praja atau Camat Danurejan, Bambang Endro Wibowo membenarkan hal tersebut setelah pihaknya melakukan penelusuran.
"Dari videonya kiri kanan ada gedung kita cek dan benar di situ videonya," kata Bambang dihubungi Kompas.com, Kamis (27/5/2021).
Lebih mengejutkan lagi, tempat yang menjual pecel lele tersebut bukanlah pedagang kaki lima (PKL) melainkan rumah makan.
"Saya sudah melakukan pengecekan di lapangan dengan tim. Ternyata yang warung indikasi viral tersebut bukan PKL. Kalau PKL kan di trotoar dengan tenda bongkar pasang tidak permanen," paparnya.
Tetapi, rumah makan tersebut permanen.
Dia menjelaskan bahwa daftar harga makanan di rumah makan tersebut juga sudah tertera dengan jelas.