Sejak awal,Tel Aviv memang menjadi target Hamas, kataAbu Oubeida, juru bicara Hamas.
Ini karenaYerusalem masih dianggap suci oleh sebagian besar kelompok militan Hamas.
Kota Tel Aviv memiliki kurang dari 500.000 penduduk, tetapi wilayah metropolitan Tel Aviv dihuni oleh 3,8 juta orang, menurut statistik tahun 2019.
Orang-orang di wilayah metropolitan Tel Aviv terbiasa dengan sirene yang dibunyikan setiap malam.
Oleh karenanya, mereka selalu memiliki plan B.
Setiap kali pesan alarm diterima dari pihak berwenang, orang-orang lari ke tempat penampungan.
Sebab, titik di manaroket itu jatuh adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksi oleh siapa pun.
Contoh, di gedung konser di Herzliya, utara Tel Aviv, penyanyi Shuli Rand dan bandnya bergegas ke bawah tanah untuk menghindari roket.
Sekolah-sekolah di Tel Aviv juga telah ditutup sementara hingga situasi menjadi lebih aman.
Sejak perang Gaza 2014, Hamas telah menemukan cara untuk membawa Tel Aviv ke dalam keadaan darurat.