"Dari 150 anggota KKB, mereka memegang sekitar 70 senjata api," sambung Fakhiri.
Fakhiri menjelaskan, awalnya enam KKB itu bergabung dengan masyarakat Kabupaten Puncak yang sebagian menjadi simpatisan.
Hal ini membuat aparat keamanan sangat berhati-hati menangani mereka.
"Dari enam kelompok yang sedang berkumpul di Ilaga, yang aktif sekitar 150 orang, tetapi kalau dengan peserta cukup besar. Makanya kita berusaha memisahkan kelompok itu dari masyarakat," kata Fakhiri.
Sebelumnya, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes (Pol) Ahmad Ramadhan mengatakan, Satuan Tugas Nemangkawi yang berisi personel gabungan Polri dan TNI telah memetakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Menurut Ramadhan, jumlah anggota KKB mencapai 150 orang.
"Kurang lebih 150-an orang ya. Kurang lebih anggota KKB itu 150 orang yang militan," kata Ramadhan dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (19/5/2021).
Kendati begitu, simpatisan KKB diyakini lebih banyak lagi. Ramadhan menyatakan, satgas belum mengetahui secara pasti jumlah para simpatisan KKB di Papua.
"Namun simpatisannya kami belum bisa mengetahui jumlahnya berapa," ujar dia.