"Menjauhkan tangannya dari Masjid Al-Aqsa yang diberkati, dan untuk menghentikan pelanggaran terhadap jamaah dan mengizinkan mereka untuk menjalankan ritual dan sholat dengan bebas," pinta Haniyeh.
Dalam suratnya, Haniyeh bahkan mendoakan Jokowi dan Indonesia agar "lebih maju".
“Semoga Tuhan melestarikan dan mengaruniakan kesuksesan, dan untuk persaudaraan Indonesia kemajuan lebih lanjut,” tutupnya.
Anadolu Agency telah mencoba meminta komentar juru bicara kepresidenan Indonesia Fadjroel Rachman, tetapi tidak ada tanggapan.
Untuk diketahui, agresi Israel di Palestina diketahui meningkat tajam belakangan.
Setidaknya hingga kini, 227 warga Palestina telah tewas, termasuk 64 anak-anak dan 38 wanita, dan 1.620 lainnya terluka dalam serangan Israel di seluruh wilayah yang diblokade sejak 10 Mei, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sementara itu, 28 warga Palestina, termasuk 4 anak-anak, tewas di Tepi Barat akibat bentrokan dengan pasukan Israel.
Dua belas orang Israel tewas dalam tembakan roket Palestina dari Jalur Gaza.
Ketegangan baru-baru ini yang dimulai di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadhan menyebar ke Gaza sebagai akibat dari serangan Israel terhadap jamaah di kompleks Masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah. (*)