Sosok.ID - Bagi pengamat militer, pasti sudah tidak asing dengan nama Tatang Koswara.
Ya, dialah satu-satunya sniper Indonesia yang masuk daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour dunia.
Tak heran rasanya bila nama Tatang Koswara disandingkan dengan sederet sniper terbaik dunia seperti Rob Furlong hingga Simo Hayha.
Mengingat sepak terjang pria bernama asli Habib Abdurrahman ini tak kaleng-kaleng.
Dalam perjalanan karier militernya, Tatang pernah ditugaskan di sejumlah daerah berbahaya, atau sedang konflik.
Diberitakan Sosok.ID sebelumnya, selama menjadi seorang penembak runduk, Tatang Koswara sudah membunuh 80 musuh.
Dalam menjalankan aksinya, Tatang Koswara selalu membawa senjata andalannya, yakni Winchester M-70.
Senjata tersebut merupakan hadiah yang diberikan pelatih dari Green Berets Amerika Serikat, Kapten Conway.
Berbekal senjata tersebut, Tatang Koswara berhasil menumbangkan 49 musuh saat bertempur di konflik Timor Timur atau yang sekarang bernama Timor Leste.
Saat menjalankan aksinya, Tatang Koswara dibekali 50 butir peluru berkaliber 7.62 mm berwarna putih.
Satu peluru yang tersisa bukannya meleset, melainkan sengaja disimpan oleh Tatang Koswara.
Seorang sniper memang berprinsip untuk menyisakan satu peluru.
Tujuannya? Untuk melakukan misi bunuh diri dalam keadaan terdesak.
Lantas seperti apakah kemampuan senapan Winchester M-70 yang amat disayang oleh Tatang Koswara itu?
Melansir dari indomiliter.com, Winchester M-70 merupakan buatan AS yang menjadi senapan tercanggih pada masanya.
Senapan tersebut beroperasi dengan sistem bolt action membuat Winchester M-70 menjadi senjata yang sangat mematikan.
Senjata ini juga diklaim sangat efektif dan efisien untuk mengeliminasi sasaran.
Dilengkapi dengan peredam suara (silencer) dan teropong bidik malam (night vision), akurasi tembakan dari senjata ini sendiri mencapai 900 meter.
Menurut sejarahnya sendiri, selain untuk kepentingan militer, Winchester M-70 juga dirancang untuk memberikan kepuasan bagi penduduk AS yang hobi berburu.
Winchester M-70 sendiri dikembangkan dari pendahulunya, Winchester M-54, dan mulai diproduksi pada 1936.
Di awal kemunculannya, senapan itu langsung mendapat pengakuan dan reputasi di kalangan komunitas pemburu.
Bicara soal kiprah, Winchester M-70 begitu cemerlang di berbagai pertempuran.
Semasa Perang Dunia II, senapan ini digunakan oleh Marinir AS (USMC) di laga Pasifik melawan Jepang.
Setelah Perang Dunia II dan Perang Korea, senjata ini terus direkondisi oleh AS sesuai dengan kebutuhan.
Winchester M-70 yang sudah dikembangkan bahkan masih digunakan dalam Perang Vietnam.
Kala itu, berbekal senjata tersebut, sniper legendaris USMC, Sersan Carlos Hatchcock bahkan berhasil menumbangkan sniper Vietcong tepat di bagian matanya.
Pelurunya berhasil menghantam sniper Vietcong tepat di teleskop senapan mesin Mosin Nagant sniper lawan hingga menembus sampai ke matanya.
(*)