Dia menuduh Israel sengaja menargetkan infrastruktur dan menghancurkan jalan-jalan utama, termasuk akses ke Rumah Sakit Al-Shifa.
Sanitasi dan pasokan air untuk penduduk rusak parah, kata Al-Sarraj kepada Arab News.
“Satu-satunya pabrik desalinasi di Kota Gaza telah berhenti berfungsi sebagai akibat dari pemboman Israel di daerah sekitarnya," katanya.
"Juga ketidakmampuan pekerja untuk mencapainya, dan pemadaman listrik yang terus menerus telah mempengaruhi pemompaan air sumur ke rumah,” tambahnya.
Ziad Sheikh Khalil (44), mencoba menyediakan penerangan untuk rumah yang dia tinggali bersama istri dan keempat anaknya dengan mengisi baterai.
"Kami hampir tidak mendapatkan listrik tiga jam sehari," katanya.
"Saat listrik menyala, semua anggota keluarga bekerja dengan cepat untuk mengisi daya ponsel, serta mengoperasikan mesin cuci dan memompa air ke tangki di bagian atas gedung," ungkapnya.
Jalur Gaza telah mengalami kekurangan listrik yang parah selama bertahun-tahun.
Tetapi dalam beberapa hari terakhir terus memburuk karena kurangnya bahan bakar dan kerusakan pada 10 saluran listrik yang berasal dari Israel.
Enam dari 10 jalur listrik Gaza padam dan pasokan telah lebih dari setengahnya, menurut Mohammed Thabet, juru bicara Perusahaan Distribusi Listrik Gaza.