Diketahui, salah satu anggota paspampres Soeharto saat itu adalah mantanWakil Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin.
Sesuai protokol keamanan, untuk menemui Soeharto, PM Israel dan pengawalnya harus dalam kawalan paspampres.
Namun para pengawal Yitzak Rabin tak mau sang perdana menteri satu lift dengan personel paspampres.
Mereka menaruh curiga dan takut sang perdana menteri bakal dicelakai.
Padahal Sjafrie Sjamsoeddin dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB.
Itu artinya mereka memang personel resmi pengamanan presiden Soeharto.
Aksi adu mulut dan jibaku antaraSjafrie Sjamsoeddin dan kepala pengawal PM Israel pun tak terelakkan.
Di tengah perseteruan, pengawal PM Israel tiba-tiba saja sudah menempelkan moncong senapan otomatis Uzi ke perutSjafrie Sjamsoeddin.
Menariknya,Sjafrie Sjamsoeddin rupanya sudah lebih dulu menodongkan pistol Baretta-nya ke pengawal Yitzak Rabin.
Suasana menegang ketika 2 personel pasmpapres lainnya lebih sigap menodongkan senjata ke sang Perdana Menteri dan pengawalnya.