Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Melanggar Aturan di Indonesia Kerap Dijadikan Duta, Pakar Unair Minta Kriteria Dikaji Ulang: Sudah Saatnya dari Kalangan Membumi

Rifka Amalia - Minggu, 09 Mei 2021 | 12:14
Ilustrasi covid-19
pixabay

Ilustrasi covid-19

Sosok.ID - Bukan fenomena yang asing, masyarakat Indonesia kerap mendapati orang-orang melanggar aturan tapi justru diangkat menjadi duta.

Bukannya dihukum, tak jarang para pelanggar etika badan hukum justru dijadikan duta pada bidang yang dilanggar.

Hal ini sontak menjadi perhatian masyarakat luas. Tak sedikit yang jenuh dan mempertanyakan mengapa pelanggar yang jelas tak memberi contoh baik malah dijadikan duta.

Padahal, menurut seorang dosen Administrasi Publik Universitas Airlangga (Unair) Falih Suaedi, duta semestinya menjadi panutan atau role model, sehingga tidak tepat jika pelanggar ditempatkan di posisi tersebut.

Baca Juga: Miris, Penjaga Hutan dari Suku Baduy Menangis Minta Tolong Saat Lihat Hutan Sakral Dirusak Penambang Emas, Anggota DPR RI Bereaksi: Saya Jujur Malu

Menurutnya, duta adalah pemain sesungguhnya yang secara realita memiliki sesuatu untuk bisa menyentuh orang lain bukan dengan cara pencitraan seperti di sinetron.

Oleh karenanya, Falih menilai perlu dipertimbangkan beberapa kriteria sebelum seseorang ditetapkan sebagai duta.

Kriteria pertama, ialah sosok duta harus memiliki pertumbuhan pribadi yang konsisten.

Kedua, calon duta juga harus memiliki perhatian atau kepedulian tinggi terhadap bidang yang dia emban.

Baca Juga: Kapal Bersejarah AS Bekas Serangan 9/11 akan Dijual ke Indonesia, Kelompok dan Ahli Amerika Tak Terima, Minta RI Beli Kapal Baru

Falih mengatakan, duta kudu mampu memberikan nilai tambah dan mengimplementasikan value di bidang terkait secara konsisten dalam realitanya.

Mengangkat duta hanya karena seseorang itu viral, dan bahkan setelah melanggar, bukan cara yang tepat.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x