Sosok.ID - Dominasi China membuat para ahli strategi mulai ketar-ketir.
Saat kondisi di Laut China Selatan memanas, Beijing diisukan mulai mengincar pulau-pulau di Samudra Pasifik.
Sejumlah ahli strategi Barat khawatir, Tiongkok akan mengubah pulau-pulau ini sebagai pangkalan militer baru.
Melansir Kompas.com, kekhawatiran ini berawal dari laporan bahwa China akan memperbaiki sebuah lapangan terbang di pulau terpencil di Republik Kiribati, Pasifik.
Diketahui, China dan Republik Kiribati memang memiliki hubungan kerja sama.
Keduanya sepakat memulai proyek kerja sama terbaru, termasuk investasi, infrastruktur, perdagangan dan pertukaran budaya.
Dilansir dari Reuters, anggota parlemen Kiribati,Gilbertese Tessie Lambourne mengatakan China memang telah berjanji akan memperbaiki lapangan udara di Pulau Kanton.
Namun tak diketahui apakah lapangan udara tersebut berkaitan dengan proyek Belt and Road Initiative yang diusung China.
“Pemerintah belum membagikan biaya dan detail lainnya selain studi kelayakan untuk perbaikan landasan pacu dan jembatan,” kata Lambourne kepada Reuters.
Melansir Sputnik, Kamis (6/5/2021), di sudut barat Pulau Kanton memang teradapat lapangan terbang bekas Angkatan Laut AS.
Lapangan terbang tersebut tak pernah lagi difungsikan semenjak Perang Dunia II.
Jika benar China akan menyulap lapangan terbang tersebut sebagai pangkalan militer, maka membutuhkan banyak upaya untuk kontruksinya.
Desas-desus China bakal bangun pangkalan militer di Pasifik ini juga telah sampai ke telingan Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI).
Isu pembangunan pangkalan militer ini jelas membuat para ahli khawatir.
Menurut ASPI ada kemungkinan besar bila Beijing akan memperluas instalasi pulau di Kiribati dan membentenginya.
Pasalnya, jika isu ini benar-benar tercetus, apa yang dilakukan China pada pulau Kiribati sama seperti yang mereka lakukan pada beberapa pualu di Laut China Selatan.
Isu ini membuat ASPI menuding China tengah berupaya mengontrol jalur komunikasi Pasifik dengan kedok bantu pembangunan ekonomi.
Terlebih lagi, pulau-pulau di Pasifik memang rentan terhadap pengaruh lantaran cukup tergantung dengan negara-negara lain untuk dukungan keuangan.
Media The Drive, mencatat jika lapangan terbang di Pulau Kanton jadi fasilitas militer, kemungkinan besar akan digunakan sebagai pangkalan armada drone pengintai tak berawak China.
(*)