"Saya diminta dibina di negara Portugal bersama akademi Sporting atau menetap di Manchester bersama Cristiano Ronaldo dan dibina di akademi Manchester United," kata Martunis.
Namun, ketika itu Martunis menolak tawaran untuk menimba ilmu di akademi Manchester United atau di Sporting CP yang diberikan oleh Cristiano Ronaldo.
Alsannya adalah karena ayah Martunis tidak memberikan izin untuk dia pergi ke luar negeri.
"Dikarenakan saya cuma tinggal dengan ayah saya. Jadi saya belum bisa diizinkan oleh beliau untuk menetap di sana (di luar negeri)," ujar Martunis.
Tak heran, Martunis adalah satu-satunya anak yang selamat yang kini dimiliki ayahnya.
Ayahnya berharap Martunis dapat menemaninya hingga tua.
"Karena juga waktu itu saya tinggal satu-satunya di keluarga. Yang lain seperti kakak saya, sudah tidak ada," tutur anak angkat Cristiano Ronaldo itu.
Kesempatan Martunis untuk mengasah kemampuan sepak bolanya di Eropa baru terwujud ketika dirinya berusia 18 tahun.
Martunis direkrut oleh Sporting CP untuk dilatih pada 1 Juli 2015.
Di akademi Sporting CP, Martunis mendapatkan kesempatan menimba ilmu kurang lebih satu tahun.