Diakui oleh wanita 38 tahun itu bahwa hidup di Amerika tak mudah.
Barbie bahkan mengaku harus menjadi perawat lansia sampai tukang cuci piring demi bertahan hidup.
"Gue tinggal di rumah majikan gue. Ya ada bisnis juga tapi awal-awal gue di Amerika gue sempat kerja. Di situ kan daerah elit banyak nenek-nenek, lansia-lansia.
"Gampang pi, kerjaannya cuma ngerawat nenek-nenek, udah gitu kasih mereka vitamin, terus cebokin mereka," terang Barbie.
Kendati cuma jadi pembantu, Barbie mengklaim gajinya lebih besar daripada orang Indonesia yang menjabat sebagai direktur.
"Ya pembantu elit lah, karena kan gaji gue aja dulu udah 5000 dollar sebulan, mengalahkan gaji direktur di Indonesia," kenang Barbie.
Selain pernah menjadi perawat lansia, Barbie juga sempat menjajal pekerjaan lain.
Mulai dari pencuci piring hingga merintis bisnis stem cell.
"Akhirnya gue merintis kan, contact-an sama temen, terus ada produk stem cell.
"Sampai gue dapat penghargaan, ada tuh penghargaan di rumah, penghargaannya jadi best secretary gitu.