Sosok.ID - Amerika Serikat (AS) seolah tak ada takutnya dengan China di tengah konflik Laut China Selatan.
Ketegangan Laut China Selatan meningkat, China dengan percaya dirinya sebut Amerika Serikat (AS) telah salah memilih lawan.
Bahkan China sebut Amerika Serikat (AS) bisa kalah sewaktu-waktu jika terus ngotot membantu Taiwan.
Dilansir Sosok.ID dari Kontan.co.id, Rabu (28/4/2021) ketegangan di Laut China Selatan sepekan terakhir terus meningkat.
Bukannya mereda, konflik antara China dan Taiwan semakin menjadi-jadi.
China dibuat semakin geram kala AS memutuskan untuk memberikan dukungan militer pada Taiwan.
Pekan lalu, melansir Express UK, muncul laporan bahwa pemerintahan Joe Biden berniat melakukan penjualan senjata ke Taiwan.
Langkah ini dilakukan guna memperkuat dukungan militer untuk Taiwan.
Padahal sebelumnya China telah memperingatkan AS untuk tak mengirim dukungan apapun ke Taiwan.
Namun sepertinya ancaman China hanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri bagi AS.
Kendati AS gencar menyuapi Taiwan dengan bantuan dari sana-sini, China sama sekali merasa tak terancam.
Sebaliknya, pemerintahan Xi Jinping justru percaya diri bisa menang dari AS soal urusan rebutkan Taiwan.
Bahkan China mengumpamakan AS seolah salah pilih lawan.
Dikutip Sosok.ID dari Express UK, Rabu (28/4/2021) media yang mendukung pemerintahan China sebut AS tak punya kesempatan menang.
Jika terjadi konflik, AS bakal memiliki sedikit pilihan dan mau tak mau mengaku kalah dari China.
"Mengingat banyaknya pasukan musuh di Selat Taiwan dan Laut China Selatan, konflik dapat meledak secara tidak sengaja atau sengaja."
"Begitu ada konflik, AS akan memiliki sedikit pilihan. Jika AS memilih untuk melawan China atas pulau Taiwan, maka AS akan kalah," begitu opini yang ditulis Franz Gayl di media tersebut.
Melansir AFP via Kontan.co.id, Wakil Menteri Luar Negeri China, Le Yucheng pun mengatakan jika China tak bakal kompromi pada AS.
China akan selalu menentang segala bentuk keterlibatan AS pada Taiwan.
"Tidak ada ruang untuk kompromi. "
"China dengan tegas menentang segala bentuk keterlibatan resmi antara Amerika Serikat dan Taiwan, ini berbahaya," pungkasnya.
Diketahui, sebelumnya Beijing mengklaim kepemilikikan Taiwan di bawah China.
Padahal Taiwan telah memisahkan diri sejak 7 dekade lalu.
Namun partai komunis China mengancam bakal mengambil alih Taiwan dengan paksa jika upaya diplomatik tak berhasil.
(*)