"Kedalaman laut yang kita deteksi adalah kedalaman 850 meter, ini sangat riskan dan memiliki kesulitan tinggi," kata Laksamana Yudo Margono.
Setali tiga uang, sejumlah ahli asing pun menyebut jika KRI Nanggala-402 berada di posisi yang sulit untuk dijangkau.
Dilansir Sosok.ID dari Euro News, sekretaris Submarine Institute of Australia, Frank Owen menyebut KRI Nanggala-402 tenggelam terlalu dalam.
Kondisi ini jelas akan mempersulit tim penyelamat untuk melakukan evakuasi.
Karena rata-rata sistem penyelamatan kapal selam hanya mampu mencapai kedalaman maksimal 600 meter.
"Sebagian besar sistem penyelamatan kapal selam mampu mencapai kedalaman sekitar 600 meter," kata Frank Owen.
Frank Owen mengatakan memang ada kapal selam yang bisa menyelam lebih dari itu.
Namun belum tentu sistem lainnya pada kapal selam beroperasi sepenuhnya.
"Jadi kapal itu bisa bertahan di kedalaman itu, tapi belum tentu bisa beroperasi," sambung Frank Owen.
Seandainya kapal selam berada di kedalaman 500 meter, kapal masih bisa diselamatkan tanpa kerusakan.