Ketika itu, KRI Nanggala-402 hanya menjadi kapal selam yang beroperasi sendirian karena KRI Cakra 401 tengah diperbaiki total di Korea Selatan.
Sebagai negeri maritim Indonesia membutuhkan keberadaan kapal selam.
Masih dari Harian Kompas, Minggu (3/9/2017) Laksama Ade Supandi Kepala Staf TNI AL saat itu menjelaskan, tujuan Indonesia membeli kapal selam adalah untuk meningkatkan efek gentar dan kemampuan perang bawah permukaan.
Dalam pemberitaan tersebut dijelaskan jika merujuk rencana strategis, Indonesia setidaknya harus membuat dan atau membeli kapal selam hingga tahun 2024.
Dibandingkan dengan luasnya laut Indonesia, jumlah 12 kapal selam adalah jumlah layak minimal Indonesia.
Korps Hiu Kencana
Mereka yang tergabung dalam tim yang mengoperasikan kapal selam Indonesia di jajaran TNI Angkatan Laut disebut dengan Korps Hiu Kencana.
Mengutip Harian Kompas, 29 Desember 2011, untuk menjadi ‘hiu’ butuh karakteristik khusus, terutama yakni wajib kuat mental.
Hal ini dikarenakan mereka harus menyelam berhari-hari dalam ruang tertutup berukuran kecil, sementara beban tugas dan risiko menyertai kru kapal selam.
“Orang suka mengira, kapal selam itu ada jendelanya bulat-bulat jadi kita bisa lihat ikan-ikan, padahal semua tertutup,” ujar Perwira Pelaksana KRI Cakra 401 Kapten Yulius Zaenal.