Bagaimana bisa saat anak-anak lainnya menyalakan mercon, ia tidak?
"Dari tahun ke tahun aku selalu berharap, tapi tidak sekalipun aku bisa menyalakan mercon. Aku merasa begitu menyesal pada diriku sendiri,” tutur Soekarno.
Soekarno kecil beruntung, sebab pada malam setelah ia merenungi nasibnya, datanglah seorang tamu yang menemui bapaknya.
Sang tamu rupanya membawa bingkisan kecil dan selanjutnya diberikan kepada Soekarno.
Soekarno tak menyangka ia bakal diberi kado.
Tangannya gemetaran, perasaan bahagia membuncah menyesaki rongga dadanya.
Hampir tak sanggup membuka, akhirnya ia bisa melihat isi kado itu.
"Isinya petasan,” kenang Soekarno.
Bagi Soekarno kecil, ketika itu tak ada lagi hal di dunia yang mampu memberikan kebahagiaannya setara kado petasan.
Peristiwa ini juga terus membekas di benaknya.