Laporan tersebut, yang diterbitkan Kantor Direktur Intelijen Nasional pada Selasa (16/2), menyimpulkan, Moskow berusaha untuk "mendorong narasi pengaruh" yang mencakup klaim yang menyesatkan atau tidak berdasar terhadap Biden.
"Kepada organisasi media AS, pejabat AS, dan individu terkemuka AS, termasuk beberapa orang yang dekat dengan mantan Presiden Trump dan pemerintahannya,” sebut laporan Kantor Direktur Intelijen Nasional, seperti dilansir Al Jazeraa.
Laporan itu menyebutkan, Putin "sadar dan mungkin mengarahkan" kampanye untuk melemahkan Biden dan mendorong Trump.
Sebelumnya, intelijen AS menyatakan, agen Rusia telah berusaha untuk ikut campur dalam Pemilihan Presiden AS 2016 melalui kampanye peretasan dan pengaruh.
Hubungan diplomatik Amerika Serikat (AS) dengan Rusia bisa memanas.
Penyebabnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengeluarkan tudingan yang menyinggung Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pernyatan Biden
Biden sepakat bila Presiden Rusia Vladimir Putin disebut sebagai "pembunuh".
Hal itu diungkapkannya dalam sebuah wawancaranya dengan George Stephanopoulos dari ABC News pada Rabu (17/3/2021) sebagaimana dilansir BNN Bloomberg.
Dalam kesempatan itu pula, Biden juga menyebut bahwa Rusia harus “membayar” atas dugaan campur tangannya dalam pemilu AS.