Sosok.ID - Gedung anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Senayang dihebohkan dengan kedatangan seorang bocah kelas 4 sekolah dasar (SD) bernama Aldi.
Untuk pertama kalinya ada pedagang yang bisa menjajakan dagangannya di depan para pejabat pemerintahanan di senayan.
Kejadian tersebut terjadi pada hari Rabu (17/3/2021) kemarin.
Keberadaan pedagang yang masih berusia belia di gedung DPR RI tersebut membuat banyak pejabat yang sedang berada di lokasi pun tertarik.
Dagangan Aldi pun sempat dilarisi oleh sejumlah pejabat seperti Dirut Bulog Budi Waseso, Sekjen Kementerian Pertanian Momon Rusmono hingga anggota Komisi IV Endang Setyawati Thohari.
Rupanya kedatangan Aldi ke gedung DPR RI bukan karena kesengajaan, bocah kelas 4 SD tersebut ternyata diajak oleh Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulyadi.
Bahkan video Aldi berjualan di gedung DPR RI pun sempat diunggah oleh Dedi Mulyadi di media sosial pribadinya.
Namun pertemuan Aldi dengan salah satu wakil rakyat sekaligus publik figur asal Sunda tersebut memang tanpa kesengajaan.
Dedi Mulyadi mengungkapkan pertama kali bertemu Aldi baru beberapa hari yang lalu.
Kala itu, Dedi Mulyadi yang sedang berada di daerah Cikopo, Purwakarta melihat sosok anak kecil yang sedang berdagang pagi-pagi buta.
Sosok bocah tersebut adalah Aldi, yang sedang menenteng dagangannya di daerah Cikopo.
"Saat itu jam 6 pagi, dia (Aldi) sudah jualan," kata Dedi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (17/3/2021).
Dedi Mulyadi pun berinisiatif mendekati bocah tersebut dan menanyakan tempat tinggalnya.
Mendengar pengakuan Aldi yang berasal dari Subang hingga berjualan sampai Purwakarta yang berjarak 57 kilometer pun membuat Dedi Mulyadi terkejut.
"Rumahnya di Kota Subang," kata Dedi.
Ternyata Aldi sudah terbiasa berangkat dari rumah untuk berdagang di daerah Cikopo yang ia tempuh menggunakan bus dengan tarif Rp 10.000 sekali jalan.
Melihat kegigihan Aldi untuk berjualan meski berjarak 57 km dari rumahnya tersebut, Dedi Mulyadi tertarik dengan alasan Aldi.
Jawaban Aldi pun kembali membuat Dedi Mulyadi tercengang sebab ia berjualan dari pagi sampai sore hanya untuk bisa mengumpulkan uang.
Bila sudah terkumpul uang tersebut rencananya bakal untuk membelikan ponsel baru yang akan diberikan pada kakaknya.
Hal itu ingin dilakukan Aldi agar sang kakak bisa mengikuti pelajaran daring yang diterapkan pemerintah.
"Dia jualan untuk beli HP untuk kakaknya. Luar biasa," ucap Dedi.
Mendengar penjelasan bocah tersebut, Dedi Mulyadi pun kedua orang tua Aldi untuk menanyakan apakah pernyataan bocah tersebut benar adanya.
Ternyata bocah tersebut berkata benar. Bahkan Aldi sudah berjualan sejak kelas 1 SD.
"Dia sudah membantu orangtua sejak kelas 1 SD," jelas Dedi.
Ayah Aldi hanya seorang penggali kuburan di Subang. Sementara ibunya dalam kondisi sakit.
"Kaki ibunya bengkak, hampir enggak bisa jalan," ucap Dedi. Singkat kata, pada Senin (14/3/2021), Dedi mengajak Aldi ke Jakarta.
Bocah tersebut diajak Dedi berjualan di gedung DPR RI.
Saat jualan di gedung DPR, Dedi berinisiatif untuk mengemas cilok yang dijual Aldi dengan daun pisang.
Ternyata, kata dia, tampilan cilok yang dibungkus jauh lebih bagus.
"Ramah lingkungan juga, kan tidak dibungkus plastik," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Dedi sekaligus memberi spirit dan membangun rasa percaya diri Aldi.
Kemampuan berkomunikasi dan kecerdasan Aldi dalam menghitung sudah baik.
"Tinggal dibangun rasa kepercayaan dirinya. Makanya saya ajak ke gedung DPR. Ciloknya diborong Pak Budi Waseso, Pak Momon dan Bu Endang," ujar Dedi.
(*)