Salah satunya di bawah kepemimpinan Oemargatab sebelum pecah peristiwa PKI Madiun, PAM telah mengencium pergerakan para anggota PKI tersebut.
“Pihak musuh akan mempergunakan kekeruhan-kekeruhan di dalam negeri, untuk melakukan siasat pengacauan atau penyerbuan yang akan menguntungkan mereka,” tulis Oemargatab, seperti tercantum dalam "Arsip Djogja Documenten nomor 334: Laporan Djawatan Kepolisian Indonesia Bagian PAM Perihal Bahaya Perang Saudara 27 Februari 1948".
Setelah PAM berganti menjadi Intelkam atau Dinas pengawasan Keselamatan negara (DKPN) berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah No.Pol: 4/2/28/UM tanggal 13 Maret 1951.
Nama Oemargatab masih bercokol sebagai pimpinan di divisi tersebut.
“Keselamatan negara di sini juga keselamatan bangsa yang tidak menyinggung aliran-aliran masyarakat,” tulis buku 20 Tahun Perkembangan Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (hlm. 243).
Tugas dari kelompok ini pun tetap sama yakni untuk menjadi pengintai atau mata-mata atau intelijen bagi negara.
Baca Juga: Mengenal Rudy Badil, Sahabat Soe Hok Gie dan Pendiri Warkop DKI yang Terlupakan
DKPN inilah yang kemudian pada tahun 2002 silam berubah menjadi Badan intelijen Negara (BIN) hingga hari ini.
Dengan demikian ternyata sosok ayah dari Indro Warkop DKI ini tak bisa diremehkan.
Baca Juga: Fakta Hanna Kasino, Putri Kasino Warkop DKI yang Kini Jualan Kue Untuk Hidup
Bahkan bisa dikatakan salah satu tokoh penting berdirinya Indonesia sebagai sebuah negara. (*)