Sosok ini adalah pendiri lembaga intelijen atau yang sekarang dikenal sebagi Badan Intelijen Negara (BIN).
Ternyata Oemargatab adalah ayah dari pelawak senior Tanah Air, Indro Warkop DKI.
Dalam berbagai catatan sejarah jasa Oemargatab tak bisa disepelekan begitu saja.
Seperti yang pernah terdapat di majalah Kan Po, terbitan tahun 1943 Oemargatab telah menjadi seorang petugas kepolisian di jaman penjajahan Jepang dengan pangkat inspektur dan bertugas di Banyumas.
Dalam berbagai arsip di periode Revolusi atau setelah proklamasi kemerdekaan, beberapa arsip itu menunjukkan sosok Oemargatab tetap menjadi salah satu pejabat cukup hebat.
Sekitar tahun 1948, Oemargatab sudah menjadi Kepala bagian pengawas Aliran Masyarakat (PAM) di Yogyakarta.
Dalam artikel berjudul "Intelijen Negara dan Intelijen Keamanan" yang termuat di buku Negara, Intel, dan Ketakutan (2006: 71), Muradi menyebut Oemargatab sebagai pemimpin pertama PAM.
mengutip dari buku 20 Tahun Perkembangan Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (1967), Pendirian PAM dimaksudkan untuk mengganti Polisi Bagian Politik.
“[PAM] mempunyai tugas mengawasi aliran-aliran yang membahayakan negara dan bekerjasama dengan masyarakat,” catat buku itu (hlm. 242).
Ternyata tugas PAM yang digawangi ayah Indro Warkop ini cukup strategis.