Bagi dia, tak banyak yang berbeda dari peran tukang las dan wali kota.
Wali Kota melayani rakyat. Tukang las melayani warga yang datang ke bengkel.
Rudy menyebut, keduanya sama-sama melayani masyarakat.
"Menjadi wali kota melayani masyarakat. Saya jadi tukang las juga melayani masyarakat. Artinya jangan sampai menjadi wali kota itu merasa berkuasa. Namun, lebih kepada pelayan masyarakat," tutur dia.
"Setelah melayani masyarakat di rumah besar Pemkot Solo, saya akan melayani masyarakat di bengkel ini," lanjut dia.
Tidak ada jarak dengan masyarakat paling bawah
Bagi Rudy, purnatugas dan kembali ke masyarakat bukan sebuah persoalan.
Sebab pria yang menjabat sebagai Ketua DPC PDI-P Solo itu mengaku tak memiliki jarak dengan masyarakat.
"Saya selalu sampaikan, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Jadi tidak ada jarak antara masyarakat paling bawah dengan saya, tidak ada," tutur Rudy.
Kini ia memilih terjun dalam dunia mekanik karena memang sudah menjadi hobinya sejak dulu.