Follow Us

Mengerikan, China Bentuk Pasukan Berani Mati Demi Menang Perang

Seto Ajinugroho - Minggu, 14 Februari 2021 | 13:10
Mengerikan, China Bentuk Pasukan Berani Mati Demi Menang Perang
Xinhua

Mengerikan, China Bentuk Pasukan Berani Mati Demi Menang Perang

Tulisan ini disusun sebagian besar mendasarkan pada pendapat pakar strategi China. Namun, salah seorang penulis artikel tersebut, Elsa Kania, juga mengungkap hal lain.

"Memang penting mendiskusikan mengapa militer China membahas dan ingin mewujudkan ambisi mereka, tapi penting juga untuk mengakui kesenjangan antara ambisi dan kemampuan teknologi mereka secara riil," kata Kania.

Baca Juga: Mengaku Dosa Sampai Tangisnya Pecah di Pelukan Nagita Slavina, Raffi Ahmad Takut sang Istri Tak Mau Hamil Lagi dan Tinggalkan Dirinya: Gue Merasa Bersalah!

Dr Helen O'Neill, pakar genetika molekuler dari University College London, Inggris, berpendapat pertanyaanya bukan soal apakah pengembangangan tentara super dimungkinkan atau tidak, tapi lebih ke apakah para saintis mau menggunakan teknologi yang tersedia.

Ia mengatakan teknologi yang dimaksud, penyuntingan genom dan kombinasinya dengan metode reproduksi berbantu (assisted reproduction), sudah semakin sering diterapkan di bidang transgenik dan pertanian.

"Namun untuk saat ini penerapannya pada manusia masih dianggap tidak etis," kata O'Neill.

Pada 2018, saintis China, He Jiankui, mengeluarkan pengakuan mengejutkan bahwa "ia berhasil mengubah DNA pada embrio dua gadis kembar agar mereka tak tertular HIV".

Pengakuannya memicu kemarahan. Penyuntingan DNA dilarang di banyak negara, termasuk China. Biasanya dibolehkan dalam situasi khusus dan hanya dibatasi untuk embrio hasil bayi tabung yang gagal.

Masih ada persyaratan lain, embrio tersebut dihancurkan dan tak dipakai untuk membuat bayi. He Jiankui membela diri namun ia kemudian dipenjara karena melanggar larangan pemerintah.

Jiankui menggunakan teknologi CRISPR untuk menciptakan gadis kembar yang ia katakan "mengalami penyuntingan DNA agar tak terkena HIV".

Metode CRISPR ini menjanjikan bisa menyembuhkan penyakit bawaan. Tapi apakah metode ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan militer? Apakah penyuntingan genetika bisa dipakai untuk membangun tentara dengan otot lebih kuat atau bisa bernafas normal di ketinggian?

Baca Juga: Kesempatan Ariel NOAH Terbuka Lebar, BCL Ungkap Sedang Getol Cari Pengganti Suaminya Demi Sang Anak: Mau Cari Kayak Ashraf Dimana Yak?

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest