Tim Analis KPI Pusat juga menemukan beberapa pernyataan di dalam acara yang dianggap kurang sensitif terhadap masyarakat kelas bawah.
Pernyataan-pernyataan yang dimaksud di antaranya, "gimana ya aku tuh bangun pagi suka stres kadang pusing karena lihat handphone duit masuk enggak habis-habis, penginnya dibelanjain terus".
Selain itu, "sekarang gue mau beli mobil lagi nih, gabut" serta "tuh bebs ya kalau orang kaya tu ya, ah mau beli berapa pun mah terserah aja yang penting kenikmatan".
"Dalam muatan tersebut, penjelasan latar belakang profesi sebagai sumber penghasilan hanya disampaikan secara singkat dan sekilas sehingga terkaburkan oleh pernyataan serta sikap keangkuhan," ujar Mulyo.
"Dalam kondisi masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat pandemi, rasanya tayangan ini tidak memiliki empati."
"Di luar situasi pandemi pun, hal seperti itu bukan menumbuhkan watak dan perilaku yang baik," sambungnya.
Berdasarkan keterangan dalam surat teguran yang telah disampaikan ke Trans TV, program acara berklasifikasi R atau remaja mestinya mengikuti seluruh acuan yang ada dalam P3SPS KPI.
Dalam kesempatan itu, Mulyo meminta pihak Trans TV segera melakukan perbaikan internal dan terus meningkatkan pemahaman tentang acuan yang dibolehkan dan tidak dalam pedoman penyiaran.
(Kompas)