Liberty Times, sebuah surat kabar Taiwan, melaporkan pesawat tempur China menyusup ke wilayah udara barat daya pulau itu tiga kali pada hari Minggu.
Angkatan udara Taiwan dan pelacak penerbangan open source menyatakan hanya ada satu hari pada bulan lalu di mana pesawat militer China tidak terlihat di wilayah tersebut.
"Kegiatan militer yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China di Selat Taiwan adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. Mereka adalah tanggapan serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan 'kemerdekaan Taiwan'," tegasnya.
Menanggapi ancaman China tahun lalu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berkata: "Kami tidak perlu menyatakan diri kami sebagai negara merdeka".
John Kirby, juru bicara Pentagon AS, juga menanggapi latihan udara baru-baru ini, menyebut ancaman perang sebagai hal yang "tidak menguntungkan".
Maka AS akan melakukan manuver balasan kepada China.(*)