Sosok.ID - Kapal selam adalah unsur paling mumpuni untuk pertahanan.
Perannya yang vital dan strategis merupakan alasan utama bagi sebuah negara mengoperasikan kapal selam.
Tak pelak dengan adanya kapal selam maka pertahanan sebuah negara lebih terjamin.
Di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS), kapal selam Angkatan Laut Iran yang paling mumpuni setop beroperasi.
Mengutip Intel Lab, USNI News melaporkan pada Minggu (31/1), tiga kapal selam kelas Kilo Iran telah keluar dari air selama lebih dari sebulan.
Kapal selam buatan Rusia tersebut dipersenjatai hingga 18 torpedo dan bisa berada di dalam air selama beberapa hari.
Secara logis, USNI News menyebutkan, kapal selam kelas Kilo adalah inti dari kemampuan Angkatan Laut Iran untuk mempertahankan negara.
Kapal selam buatan lokal
Ketiganya keluar dari air sekaligus merupakan hal yang tidak biasa, dan mungkin menunjukkan masalah layanan yang lebih luas. Ini berarti, setidaknya ada satu kapal selam yang berada di dalam air.Penambahan kapal selam kelas Fateh buatan Iran seberat 600 ton bisa Teheran pandang sebagai kemampuan yang cukup untuk memungkinkan ketiga kelas Kilo keluar dari air sekaligus.
Tapi, kapal selam kelas Fateh jauh lebih kecil dan kurang mampu dibandingkan Kilo.
Iran juga memiliki armada kapal selam kelas Ghadir, yang bisa dipersenjatai dengan torpedo kelas berat dan rudal anti-kapal Jask-2. Namun, tetap tidak sebanding dalam peran atau kemampuan dengan Kilo.
Salah satu kapal selam kelas Kilo telah berada di dok kering di Bandar Abbas sejak 2019, menurut foto satelit. Yang lainnya berada di galangan Shahid Darvish di sebelah Barat kota selama berbulan-bulan.
Dan, pada pertengahan Desember tahun lalu, kapal selam kelas Kilo Iran ketiga juga ada di dok kering di Bandar Abbas. Pada 31 Januari lalu, situasinya tetap tidak berubah.
Hal itu tentu menimbulkan pertanyaan. Meski, Iran sekarang membangun kapal selam lokal dan bahkan mengklaim sedang mengerjakan kapal selam bertenaga nuklir.
Iran berbagi rekaman yang menunjukkan helikopter Angkatan Laut mereka sedang mengamati kapal selam berpeluru kendali AS, USS Georgia.
Dua hari kemudian Iran melepaskan tembakan rudal balistik yang dilaporkan mendarat dalam jarak 100 mil dari kapal induk AS, USS Nimitz.
Menurut USNI News, mungkin Angkatan Laut AS sedang mengamati kapal selam kelas Fateh Iran. Kapal selam ini disebut-sebut akan melakukan uji torpedo pertamanya.(*)
Sumber : Kontan