Tiongkok juga dikatakannya telah memaksa penduduk sana untuk menikahi non-Uighur dan berpisah. Anak-anak dan keluarganya dipisahkan.
Semua itu dilakukan China dalam upaya membasmi populasi muslim Uighur. Pompeo yakin genosida saat ini sedang berlangsung.
Di sisi lain, Otoritas regional China dan Xinjiang telah membantah klaim Pompoe dan menuyebutnya sebagai kebohongan yang dibuat oleh institusi yang didukung AS, pasukan anti-China dan separatis dari Xinjiang.
Zhu Ying, deputi direktur Pusat Pendidikan dan Pelatihan Hak Asasi Manusia Nasional Universitas Ilmu Politik dan Hukum Southwest, mengatakan bahwa klaim Pompoe jelas bertentangan dengan urusan dalam negeri China.
"Dengan menuduh pemerintah China dan BPK melakukan 'genosida', Pompeo mencoba memberi label China sebagai negara Nazi, yang tidak hanya gila tetapi juga sangat melanggar urusan dalam negeri China dan mencemarkan nama baik negara dan CPC," katanya kepada Global Times, dikutip Sosok.ID.
"Rilis Departemen Luar Negeri pada hari Selasa, yang telah menjadi bagian dari strategi diplomatik AS, didasarkan pada serangkaian laporan yang tidak dapat dipertahankan dan cacat tentang kebijakan China di Xinjiang dan akan digunakan oleh AS untuk tagihan di masa depan terkait dengan Xinjiang China," kata Zhu .
Jia Chunyang, seorang ahli di Institut Hubungan Internasional Kontemporer China, mengatakan pada hari Rabu bahwa sikap pemerintahan Biden dapat dilihat dari pernyataan kampanyenya yang telah menggunakan kata "genosida" untuk kebijakan China di Xinjiang.
Antony Blinken, calon Menteri Luar Negeri Joe Biden, menyatakan dukungan untuk pendekatan Trump yang lebih keras ke China, dan mendukung penilaian bahwa China melakukan genosida di Xinjiang, Reuters melaporkan.
Di bawah hukum internasional, kejahatan terhadap kemanusiaan didefinisikan sebagai kejahatan yang meluas dan sistematis, sedangkan beban pembuktian genosida bisa lebih sulit dibuktikan.