Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pesawat Indonesia Sering Jatuh Jadi Sorotan Media Asing, Pernah Dilarang Terbang ke AS dan Uni Eropa

Rifka Amalia - Selasa, 12 Januari 2021 | 09:13
Foto: Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang hilang kontak di Kepulauan Seribu.
(dok jetphotos.com via flightradar24)

Foto: Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang hilang kontak di Kepulauan Seribu.

"Sebelum pandemi, para pilot Indonesia, terutama di maskapai LCC seperti Lion Air, mengatakan mereka dipaska menerbangkan pesawat yang mereka rasa tidak aman," ungkap media pemenang 130 Pulitzer Prize itu dalam artikel berjudul "Indonesia Crash Thwarts Push to Rehabilitate Country’s Airlines".

Baca Juga: Lari Tunggang Langgang Saat Dengar Bunyi Ledakan dari Langit, Nelayan Bubu yang Saksikan Insiden Pesawat Sriwijaya Air SJ 182: Tolong Ada Api!

Pengalaman terbang jurnalis CNN

CNN dalam artikel "Flying in Indonesia is a necessity to travel ... but it can also be a terrifying experience", menuliskan pengalaman jurnalisnya, Ivan Watson, saat terbang dengan maskapai Indonesia.

"Meski terlalu dini untuk berspekulasi tentang apa yang menyebabkan bencana Sriwijaya Air, dan perlu dicatat bahwa maskapai ini memiliki catatan keamanan yang baik dengan tidak ada korban di dalam pesawat dalam 4 insiden yang tercatat di database Aviation Safety Network, bagiku ini membawa kembali kenangan yang tidak nyaman, yang membicarakan masalah keselamatan penerbangan secara luas di Indonesia," tulisnya.

Watson menceritakan pengalamannya menaiki Sriwijaya Air pada Oktober 2019, yang mengalami guncangan beberapa saat setelah lepas landas dari Bandara Kalimarau, Berau, Kalimantan Timur.

"Pesawat tampak tua, dengan kain pelapis tipis dan meja baki plastik retak yang mengingatkanku pada pesawat tua di Rusia pada 1990-an setelah pecahnya Uni Soviet."

Baca Juga: Ada Potongan Tubuh Ditemukan yang Diduga Milik Penumpang Sriwijaya Air SJ182

Tak lama kemudian pesawat berhasil mendarat dengan aman di Balikpapan, tetapi Watson bersama koleganya dari CNN masih syok.

Kemudian untuk insiden Sriwijaya Air SJ 182, Watson masih menanti hasil penyelidikan jatuhnya pesawat.

Ia juga mengaku tidak kapok mengunjungi Indonesia, dan berharap setelah pandemi virus corona usai bisa kembali melawat ke Tanah Air.

Seperti diketahui, Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di Kepulauan Seribu, tepatnya di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki pada Sabtu (9/1/2021) itu membawa 43 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, 3 penumpang bayi, dan 12 kru.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x