Sosok.ID -Sudah sedari dulu Amerika Serikat (AS) mempunyai hubungan bilateral erat dengan Arab Saudi.
Keduanya menjalin hubungan dagang saling menguntungkan.
Penjualan minyak misalnya dimana AS menjadi pelanggan setia Arab Saudi.
Sebaliknya, semua peralatan militer Riyadh disuplai oleh AS.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui potensi penjualan 3.000 amunisi berpemandu presisi alias bom cerdas ke Arab Saudi dalam kesepakatan senilai US$ 290 juta atau sekitar Rp 4 triliun.
Penjualan tersebut terjadi pada hari-hari terakhir masa jabatan Presiden AS Donald Trump. Sementara Presiden AS terpilih Joe Biden telah berjanji untuk menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi.
"Penjualan itu akan meningkatkan kemampuan Arab Saudi untuk memenuhi ancaman saat ini dan di masa depan dengan meningkatkan persediaan amunisi udara-ke-darat jarak jauh yang presisi," kata Pentagon dalam pernyataan Selasa (29/12), seperti dikutipReuters.
Pentagon menambahkan, ukuran dan akurasi SDB I memungkinkan amunisi yang efektif dengan kerusakan tambahan yang lebih sedikit.
Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan pada Selasa.Anggota Kongres marah dengan banyaknya korban sipil di Yaman dan awal tahun ini mencoba tapi gagal memblokir penjualan jet tempur siluman F-35 ke Arab Saudi.