Menanggapi dugaan tersebut, Nasrallah mengatakan bahwa masih ada banyak hal yang tidak diketahui Israel dari Hizbullah, karena kelompoknya memiliki keamanan yang ketat.
Bukan cuma menyoroti Israel, Nasrallah juga turut menyinggung pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat yang dinilainya sedang dalam fase kritis. Secara khusus, Nasrallah menyebut Trump sedang "marah" dan "gila".
Hizbullah yang merupakan salah satu sekutu utama Iran di Timur Tengah adalah musuh bebuyutan Israel. Meskipun demikian, Hizbullah terakhir kali melakukan serangkaian konfrontasi pada tahun 2006.
Dalam wawancara pada hari Minggu, Nasrallah bersumpah bahwa Iran dan sekutunya akan membalas pembunuhan komandan elit Garda Revolusi Iran, Qassim Soleimani, yang dilakukan oleh pesawat tak berawak milik AS di Irak.
“Balas dendam itu akan datang tidak peduli berapa lama,” tegas Nasrallah.
Jelang pergantian kepemimpinan menuju Joe Biden, Nasrallah mengatakan Iran tidak akan bernegosiasi dengan AS untuk membahas konflik. Ia mengatakan bahwa Iran hanya mau bernegosiasi terkait kesepakatan nuklir Iran.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Pemimpin Hizbullah Lebanon: Kami bisa serang Israel di titik manapun"