"Tebak dari mana mereka berasal: IRAN.
"Sekarang kami mendengar obrolan tentang serangan tambahan terhadap orang Amerika di Irak," tulis Trump dalam Tweet-nya sembari melampirkan foto tiga buah roket.
"Jika satu orang Amerika terbunuh, saya akan meminta pertanggungjawaban Iran. Camkan itu," lanjutnya.
Pada hari Senin, Iran telah mengatakan kepada AS untuk tidak memprovokasi "ketegangan" yang sudah memanas di antara kedua negara.
Awal bulan ini, AS menarik beberapa staf dari kedutaan besarnya di Irak menjelang peringatan satu tahun serangan udara yang menewaskan jenderal tinggi Iran, Qasem Soleimani.
Pada 3 Januari 2020 lalu, Qasem Soleimani tewas dalam serangan di luar bandara Baghdad yang diperintahkan oleh Trump.
Serangan itu dilakukan setelah milisi yang didukung Iran menembakkan roket ke sasaran AS.
Beberapa minggu lalu, Iran dilaporkan telah memulai pembangunan fasilitas nuklir rahasia di bawah tanah.
Hal itu terungkap setelah Iran bersumpah untuk membalas pembunuhan ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh, yang tewas dalam serangan bom dan senjata di dekat ibu kota Teheran.