Parahnya lagi, untuk menerapkan disiplin pada peraturan ini, beberapa sekolah bahkan mengizinkan guru menarik tali bra para siswinya.
Mengutip Kompas.com, Studi dari Asosiasi Bar Perfektur Saga, dari 22 SMP di Kota Saga, Jepang terdapat 13 sekolah yang mengatur pakaian dalam murid.
Pihak sekolah menerapkan peraturan ini dengan alasan bahwa pakaian dalam siswa harus sederhana dan tak menimbulkan kesan sensual.
Menurut pihak sekolah, pakaian dalam warna-warni bisa terlihat tembus dengan seragam putih dan menimbulkan kesan yang kurang senonoh.
Untuk menghindari hal ini, pihak sekolah mewajibkan para siswinya untuk menggunakan pakaian dalam berwarna putih.
Tak tanggung-tanggung, demi kedisplinan, salah satu sekolah bahkan menjadikan pemeriksaan pakaian dalam sebagai rutinitas.
Diberitakan SoraNews24 pada 17 November 2020 lalu, sebelum bel sekolah berbunyi, setiap siswi harus berbaris di depan pagar sekolah.
Satu per satu, tali bra mereka akan ditarik oleh guru wanita untuk diperiksa warnanya.
Meskipun pemeriksaan dilakukan oleh guru wanita, asosiasi pengacara dikabarkan tetap menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tak pantas.
Tak heran bila peraturan nyeleneh ini mengundang aksi protes dari sejumlah pihak.