Selain itu, dalam beberapa video lain memperlihatkan bahwa pemimpin Rusia itu terlihat kesakitan saat memegang gagang penyangga kursi.
Ilmuwan politik asal Rusia, Profesor Valery Solovei, baru-baru ini melontarkan spekulasi dengan mengatakan bahwa Putin menunjukkan gejala penyakit parkinson.
“Ada sebuah keluarga, itu memiliki pengaruh besar kepadanya. Dia berniat mengumumkan rencana pengundurannya pada Januari,” kata Solovei.
Sejalan dengan hal tersebut, RUU yang sedang dirancang Putin dan Parlemen Rusia menjadi penyebab lain.
RUU tersebut bakal menjamin kekebalan dari penuntutan hukum dan tunjangan negara untuk mantan presiden, seumur hidup.
RUU tersebut, yang saat ini ada di parlemen, akan memberikan kekebalan mantan presiden dari tuntutan pidana yang dilakukan selama hidupnya.
Namun demikian, isu mengenai kemunduran Putin akibat menderita penyakit langka itupun dibantah pejabat Kremlin.
Baca Juga: Rusia Mengamuk, Kerahkan Kapal Perang untuk Buktikan Otot Militernya Masih Seram
Pihak Kremlin membantah kabar yang menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan mundur dari jabatannya pada 2021 karena kekhawatiran menderita Parkinson.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan laporan media yang didasarkan pada pernyataan Solovei itu salah.
Baca Juga: Tambah Armada Pembom Strategis, Rusia Perbanyak Produksi Sukhoi Su-34 Fullback