Follow Us

Ilmuwan Rusia Berkhianat, Bocorkan Pengembangan Sistem Pertahanan Beruang Merah

Seto Ajinugroho - Senin, 07 Desember 2020 | 07:13
Ilmuwan Rusia Berkhianat, Bocorkan Pengembangan Sistem Pertahanan Beruang Merah
Sputniknews

Ilmuwan Rusia Berkhianat, Bocorkan Pengembangan Sistem Pertahanan Beruang Merah

Sosok.ID - Banyak teknologi Rusia yang dicuri Barat.

Namun pada era ini Barat tak tertarik lagi teknologi Rusia.

Malah China sendiri yang akrab dengan Rusia jadi biang keladinya.

China saat ini gemar mencopy paste senjata Moskow demi kepentingan nasionalnya.

Baca Juga: Berdalih Selama Janur Kuning Belum Melengkung, Dimas Ramadhan Blak-blakkan Pengin Tikung Aurel Hermansyah, Atta Halilintar: Ngajak Berantem Lu ya!

Pengadilan Rusia telah memerintahkan penangkapan terhadap seorang fisikawan yang berspesialisi dalam pesawat hipersonik atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi.

Kantor berita Interfax melaporkan keputusan pengadilan Rusia tersebut pada Kamis (3/12/2020), mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Di acara itulah Gubanov dituduh memberikan data rahasia sehingga dianggap telah berkhianat sebagaimana dilansir dari Radio Free Europe Radio Liberty, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga: Korupsi dalam Kondisi Khusus, Tersangka Suap Bansos Covid-19 Mensos Juliari Batubara Bisa Terancam Hukuman Mati

"Menurut penyelidikan, Gubanov menyerahkan data rahasia pengembangan penerbangan ke luar negeri," lapor kantor berita TASS, mengutip sumber lain.

Pengadilan tertutup memerintahkan agar Gubanov ditahan hingga Februari.

Ilmuwan itu disebut sebagai dosen di Moscow Institute of Physics and Technology. Rusia sendiri menganggap pesawat dan rudal hipersonik memberikan keuntungan militer yang penting secara strategis.

Pada Oktober, militer Rusia mengeklaim telah berhasil meluncurkan rudal jelajah hipersonik yang memiliki kecepatan hingga lebih dari delapan kali kecepatan suara.

Baca Juga: Gadaikan Nyawa Demi Harta yang Tak Seberapa, Demi Uang Rp 14 Juta, Seorang YouTuber 'Bunuh' Pacarnya yang Sedang Hamil Saat Siaran Langsung di Hadapan 10 Ribu Subscriber-nya

Rudal yang diberi nama Tsirkon itu dipuji oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dipuji sebagai peristiwa besar bagi negara tersebut.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Kepala Staf Umum Militer Rusia Valery Gerasimov mengatakan kepada Putin bahwa itu adalah pertama kalinya Tsirkon berhasil mengenai sasaran di laut.

"Tugas peluncuran sudah dilaksanakan. Uji coba berhasil," kata Gerasimov kepada Putin setelah berhasil menguji coba Tsirkon pada Oktober.

Gerasimov mengatakan bahwa rudal itu mencapai targetnya sejauh 450 kilometer di Laut Barents dan mencapai kecepatan Mach 8 (delapan kali kecepatan suara).

Rusia dalam beberapa tahun terakhir menggembar-gemborkan pengembangan senjata baru yang futuristik. Senjata tersebut diharapkan Rusia menjadi unggul dalam perlombaan senjata dengan Amerika Serikat (AS) pada saat ketegangan dengan Barat meningkat. (*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Divonis berkhianat, seorang ilmuwan Rusia spesialis roket hipersonik diburu polisi"

Source : kontan

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest