Yang kedua Shandong berlayar di Laut Bohai pada 1 sampai 22 Septermber lalu.
Melansir dari Global Times, Senin (23/11/2020) Shandong kali ini dikabarkan akan melakukan pelatihan dengan jet tempur berbasis kapal induk dan penggunaan senjata Song Zhongping.
Dengan kemampuan yang dimiliki oleh Shandong ini membuat Tiongkok sesumbar bahwa mereka akan menjadi penjaga bagi negara-negara di sekitar kawasan Laut China Selatan.
CCTV melaporkan pada 27 Oktober lalu, kapal induk itu telah menyelesaikan tes reguler dan misi pelatihan di laut yang berfokus pada simulasi pertempuran, setelah bergabung dengan Angkatan Laut China pada Desember 2019.
Mendengar kabar sesumbar dari pihak China inipun membuat Amerika Serikat (AS) meradang.
AS tak lama kemudian langsung mengumumkan pengiriman kembali USS Barry, kapal perusak mereka.
Pengiriman kapal perusak dengan peluru kendali ini pun disebut sebagai respon dari apa yang dilakukan oleh China.
Melansir Express.co.uk, kembalinya kapal kelas Arleigh Burke diresmikan pada hari Sabtu di situs resmi Armada Pasifik AS.
Menurut pernyataan itu, USS Barry akan membantu "mempromosikan perdamaian dan stabilitas" di wilayah tersebut.
“Keberadaan yang berkelanjutan di Laut China Selatan sangat penting dalam mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kebebasan semua negara untuk bernavigasi di perairan internasional sangatlah penting," jelas Chris Gahl, komandan USS Barry.