Follow Us

Terkenal Setelah Perintahkan Anak Buahnya Copot Baliho FPI, Perjalanan Karier Dudung Abdurachman Ternyata Tak Mulus Hingga Bisa Jabat Pangdam Jaya Termasuk Ditendang Prajurit TNI

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 21 November 2020 | 17:05
Terkenal Setelah Perintahkan Anak Buahnya Copot Baliho FPI, Perjalanan Karier Dudung Abdurachman Ternyata Tak Mulus Hingga Bisa Jabat Pangdam Jaya Termasuk Ditendang Prajurit TNI
Tribun Jakarta

Terkenal Setelah Perintahkan Anak Buahnya Copot Baliho FPI, Perjalanan Karier Dudung Abdurachman Ternyata Tak Mulus Hingga Bisa Jabat Pangdam Jaya Termasuk Ditendang Prajurit TNI

Sosok.ID - Panglima Komando Derah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen Dudung Abdurachman kini sedang jadi perbincangan.

Namanya bahkan sempat menjadi trending di beberapa sosial media baru-baru ini.

Dudung jadi sorotan publik setelah pernyataan yang ia lontarkan terkait Front Pembela Islam (FPI) baru-baru ini.

Ungkapan yang cukup keras pada ormas keagamaan dan Habib Rizieq membuat nama Dudung menjadi perbincangan.

Baca Juga: Sekonyong-konyong Pasang Baliho Habib Rizieq Tanpa Izin, Mayjen TNI Damprat FPI: Masang Ada Pajaknya, Jangan Seolah Paling Benar!

Bahkan ia dinilai cukup berani mengambil keputusan di tengah apa yang terjadi di masyakarat Jakarta.

Dudung sendiri muncul saat video beberapa prajurit TNI mencopot spanduk dan baliho viral di media sosial.

Termasuk ketegasannya saat menjawab beberapa pertanyaan wartawan terkait insiden tersebut.

Dirinya pun langsung mengakui pencopotan baliho dan spanduk bergambar Habib Rizieq merupakan perintah langsung darinya.

Baca Juga: Tangan Tak Kontrol Seenak Jidat Cubit Pipi Istri Anggota TNI AL, Oknum ASN di Sulsel Malah Nantang Balik Suami Korban: Lebih Baik Lagi!

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung Abdurachman.

"Ini negara negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung Abdurachman di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020), dikutip dari Tribunnews.com.

Ternyata sosok Dudung bukanlah orang sembarangan dalam jajaran pemimpin militer Indonesia.

Bahkan kisah dirinya bisa mencapai titik menjabat menjadi Pangdam Jaya bukanlah hal mudah yang bisa ia raih.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan TNI AL dan TLDM Malaysia, Mana yang Lebih Komplit Senjatanya?

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman
kodamjaya-tniad.mil.id

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman

Dudung mengaku dirinya harus berjuang keras baik untuk bisa masuk menjadi salah satu prajurit TNI dan di sisi lain ia juga harus mencari nafkah untuk keluarga.

Melansir dari Youtube Kompas TV (27/6/2020), kisah perjalanan karier Dudung Abdurachman sempat viral.

Ayah Dudung Abdurachman sendiri merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) TNI yang bertugas di Bekangdam (Perbekalan dan Angkutan Kodam) Kodam III Siliwangi.

Namun saat Dudung Abdurachman duduk di bangku SMP, sang ayah meninggal dunia.

Baca Juga: Dirinya Disebut Wanita Penghibur, Perempuan Cantik Ini Lakukan Hal Tak Terduga Hingga Mampu Copot Seorang Oknum TNI dari Jabatan Mentereng

Pria kelahiran Bandung ini pun harus membantu sang ibu bekerja.

Terlebih Dudung Abdurachman memiliki tujuh saudara yang masih harus dihidupi.

Berbagai profesi pun pernah ia jalani dari menjadi loper koran hingga berjualan kue.

Hal itu semata-mata dilakukan Dudung untuk bisa meringankan beban keluarganya.

"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling (jualan kue) di asrama (TNI). Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu, terutama Kompas, saya paling senang tajuk rencana Kompas," ujar Dudung Abdurachman, seperti yang kutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Ibu Ini Lindungi TNI yang Bonyok Dipukuli Anggota Klub Moge, Telungkupkan Kedua Tangan Memohon agar Dihentikan, 'Salam Penuh Hormat, Sungguh, Terima Kasih'

Dudung Abdurachman juga sempat dilema lantaran harus memilih.

Pria kelahiran 19 November 1965 ini harus memilih antara melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk menjadi insinyur atau mengejar cita-cita menjadi perwira.

Setelah lulus SMA, Dudung Abdurachman akhirnya memilih untuk menempuh pendidikan di Akademi Militer.

Ia pun lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1988 dari kecabangan infanteri.

Ketertarikan awal dirinya hingga memilih untuk masuk akademi militer juga cukup unik.

Hal itu bermula saat dirinya berjualan kue di lingkungan Kodam III/Siliwangi, sekitar 55 tahun silam.

Saat itu ada seorang prajurit TNI yang nenedang barang dagangannya gegara tak tahu bahwa Dudung sudah sering keluar masuk lingkungan Kodam untuk berjualan.

Baca Juga: Sikapnya Dikenal 'Memusuhi' Pemerintah, Presidium KAMI Gatot Nurmantyo Dapat Penghargaan Bintang Mahaputera dari Jokowi

Tiba-tiba Dudung Abdurachman dipanggil dan diinterogasi mengapa bisa masuk ke lingkungan Kodam Siliwangi.

Bahkan saat itu si prajurit TNI sempat menendang kue dagangan Dudung Abdurachman yang ia bawa.

"Sambil dia tanya-tanya, taunya dia tendanglah bawaan saya. Dak...," kata Dudung Abdurachman, dilansir dari Antara.

Kue klepon yang ia bawa pun menggelinding dan berserakan.

"Saat itu saya bawa klepon. Menggelindinglah 55 buah klepon yang saya bawa itu," lanjutnya.

Baca Juga: Sikapnya Dikenal 'Memusuhi' Pemerintah, Presidium KAMI Gatot Nurmantyo Dapat Penghargaan Bintang Mahaputera dari Jokowi

Dudung Abdurachman pun menyayangkan perlakuan anggota TNI tersebut.

Dari sinilah ia bermimpi ingin menjadi perwira TNI yang kelak bisa mengayomi.

"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti," kata Dudung Abdurachman.

Niat untuk membalas perlakuan salah seorang prajurit TNI itupun kini kesampaian saat Dudung bisa menjabat menjadi Komandan Pangdam Jaya.

(*)

Source : Kompas.com, YouTube, Antara, KOMPAS TV, Tribunnews.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest