Dalam sebuah foto, terlihat petani itu menggendong istrinya di pelaminan.
Foto lain yang memuakkan menunjukkan dia mencium pipi gadis tersebut.
Meskipun menikahi seorang anak bau kencur, tak terlihat penyesalah sedikit pun dari Abdulrzak.
"Saya senang bisa menemukanya dan menghabiskan hari-hari merawat anak-anak saya bersamanya," katanya.
Abdulrzak sendiri telah berencana untuk memiliki momongan ketika istrinya berusia 20 tahun nanti.
Dia juga berencana untuk menyekolahkan istrinya sembari menunggunya siap memiliki keturunan.
Di beberapa wilayah di Filipina, terutama di kawasan Mindanao yang mayoritas penduduknya Muslim, pernikahan anak di bawah umur diperbolehkan selama mereka telah mencapai pubertas.
Data United Nations Children (UNICEF) menunjukkan bahwa negara itu memiliki jumlah pengantin anak tertinggi ke-12 di dunia.
Di mana sejauh ini sudah tercatat sebanyak 726.000 pernikahan anak.