AI juga mampu membandingkannya dengan skenario yang optimal dan memberikan umpan balik kepada kadet, kata seorang ahli militer yang meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada Global Times pada hari Minggu.
AI dapat bertindak seperti instruktur manusia dalam mengajar taruna pilot.
Selain itukecerdasan buatan ini akan dapat memperhatikan lebih banyak detail dalam gerakan taruna dan memberikan analisis yang lebih ilmiah dan konkret untuk dirujuk oleh para kadet.
Ahli mencatat bahwa AI, bersama dengan instruktur manusia, dapat membantu kadet pilot berlatih lebih cepat.
Desainer China juga diharapkan menggunakan AI pada jet tempur generasi berikutnya.
Yang Wei dari AVIC, kepala perancang jet tempur generasi keempat pertama Tiongkok, J-20, mengatakan dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam Acta Aeronautica et Astronautica Sinica edisi Juni, jurnal bulanan Tiongkok tentang aeronautika.
Baca Juga: China Bangun Sistem Pertempuran Baru untuk Menangkan Perang
Ia menyebut bahwa AI adalah bidang utama untuk membantu pilot memproses sejumlah besar informasi dan membuat keputusan di lingkungan medan perang yang rumit.
Jet latih masa depan China kemungkinan akan memiliki kemampuan seperti pesawat tempur ringan, kata Zhang dalam program CCTV.
L15B, varian L15, sudah menjadi pelatih tempur yang mampu bertempur.
Baca Juga: Tak Jadi Perang, India-China Sepakat Tarik Pasukan di Perbatasan