Presiden 74 tahun itu tengah bersiap mengajukan gugatan hukum ke sejumlah negara bagian yang dia anggap memenangkan Biden dan Partai Demokrat.
Dalam pernyataan yang dirilisnya Sabtu (7/11/2020), presiden dari Partai Republik itu menyindir rivalnya itu mengeklaim palsu sebagai Presiden AS.
Dia juga menuding media massa AS berusaha membantu Biden.
"Kenyataan sebenarnya mereka tak ingin kebenaran terungkap. Fakta simpelnya, Pilpres AS masih jauh dari akhir," kata dia.
Karena itu pada Senin (9/11/2020), sang presiden menyatakan tim kampanyenya bakal mengeksekusi gugatan demi menegakan apa yang dia sebut hukum pemilu.
Presiden berusia 74 tahun itu mengunggah twit lain, di mana dia mengaku tim pemantaunya tidak diperbolehkan masuk ke ruang penghitungan.
"Saya menang Pilpres AS. Dapat 71 juta suara legal. Hal buruk terjadi ketika tim pemantau kami dilarang masuk. Tak pernah terjadi sebelumnya," ujar dia.
Tudingannya makin menjadi ketika dia menyatakan jutaan surat suara dikirim lewat ke pos ke masyarakat yang bahkan tidak menginginkannya.
Media AS CNN via Jerusalem Post Minggu (8/11/2020) melaporkan, Jared Kushner sudah mendekati sang mertua dan membujuknya mengakui kemenangan Joe Biden.
Bahkan seperti ditambahkan Associated Press, menantu Trump berusia 39 tahun itu sudah mengatakan kepada sejumlah pejabat mengenai rencananya tersebut.