Follow Us

Khawatirkan Insiden Ini Bila Bumi Lorosae Lepaskan Diri dari NKRI, Rakyat Timor Leste yang Pro-Indonesia Nekat Lakukan Hal Tak Terduga Demi Cegah Kemerdekaannya, Padahal Indonesia Sudah Pasrah

Dwi Nur Mashitoh - Senin, 09 November 2020 | 06:13
(ilustrasi) Bendera Timor Leste.
intisari

(ilustrasi) Bendera Timor Leste.

Mereka rakyat Timor Leste yang pro Jakarta tidak ingin kemerdekaan terjadi karena akan membahayakan daerah tersebut.

Basilio Dias Araujo, aktivis pro-Indonesia yang bekerja di kantor gubernur di Dili mengatakan, "Kami akan pergi ke Jakarta untuk meminta senjata, dan melindungi diri kami sendiri."

Baca Juga: Diberkahi Sumber Daya Melimpah Tapi Diprediksi Bakal Bangkrut pada 2027, Terungkap Cara Amburadul Timor Leste untuk Kelola Keuangan Negara, Pemerintah Bumi Lorosae Bahkan Nekat Jor-joran untuk Hal yang Tak Pasti

Tetapi beberapa aktivis pro-kemerdekaan menuduh gerombolan pro-Jakarta menimbun senjata dan membunuh pemuda yang menolak bergabung dengan mereka.

"Kelompok pro-integrasi bersenjata dan penduduk setempat, terutama anak muda, diintimidasi dan dipaksa untuk bergabung dengan milisi atau dibunuh jika mereka menolak," kata aktivis kemerdekaan Amandio Araujo.

Para pengunjuk rasa pro-kemerdekaan berkeliling di jalan-jalan Dili kemarin dengan truk dan sepeda motor, meneriakkan "Viva Timor Leste" (Hidup Timor Leste).

Pada saat yang sama Indonesia sudah mempertimbangkan untuk membiarkan bekas jajahan Portugis itu merdeka, membalikkan 23 tahun penentangan gigih terhadap kemerdekaan Timor Leste.

Baca Juga: Rakyatnya Terancam Kelaparan, Timor Leste Justru Tega Kadali Petaninya Sendiri, Ribuan Dolar Digelontorkan Demi Beras Impor Bergizi Rendah

Pemerintah Indonesia mengatakan bahwa badan legislatif tertinggi, Majelis Permusyawaratan Rakyat, dapat mempertimbangkan kemerdekaan setelah pemilihan nasional 7 Juni 1999.

Jika orang Timor Timur menolak tawaran otonomi yang memberi mereka kendali atas sebagian besar urusan mereka.

Indonesia menginvasi Timor Timur pada tahun 1975 dan mencaploknya pada tahun 1976.

Kelompok pro-Indonesia khawatir kemerdekaan dapat memicu kembalinya perang saudara setelah penarikan Portugal yang tiba-tiba pada tahun 1975.

Source : Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest