Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Negara Nyaris Bangkrut, Warga Korea Utara yang Merantau ke China Kini Diwajibkan Sumbang 'Dana Loyalitas' Rp 26 Juta untuk Pulihkan Perekonomian Negara, Kim Jong Un Bakal Beri Sanksi Bila Tak Sanggup Penuhi Permintaannya

Dwi Nur Mashitoh - Minggu, 01 November 2020 | 17:30
Foto Kim Jong Un yang dirilis oleh media nasional Korea Utara yang diklaim diambil pada Jumat (4/5/2020).
Via Mirror

Foto Kim Jong Un yang dirilis oleh media nasional Korea Utara yang diklaim diambil pada Jumat (4/5/2020).

Sanksi yang diberikan adalah pencabutan izin kerja di China dan mereka harus pulang ke Korea Utara.

Jumlah itu tidak bisa didapat dengan mudah: "Karena perbatasan ditutup, para perantau hampir tak menghasilkan uang saat ini.

Baca Juga: Kim Jong Un Ketakutan, Warga Korea Utara Wajib Kurung Diri di Rumah untuk Hindari Debu Kuning Misterius dari China yang Diyakini Menyebarkan Virus Corona

"Jadi mereka mengalami masalah untuk memenuhi kewajiban itu," kata seorang pejabat di sebuah perusahaan perdagangan di kota Dandong di China yang enggan menyebutkan namanya kepada RFA's Korean Service.

"Mereka harus membayar dana loyalitas akhir bulan ini, jadi sekitar seminggu lagi," kata sumber itu.

Mereka menambahkan bahwa jika pekerja tidak mampu membayar, majikan mereka diharapkan memberikan kontribusi.

Sumber tersebut menyatakan: "Inilah mengapa perusahaan menekan para pekerja agar tidak mempermalukan mereka.

Baca Juga: 9 Bulan Sama Sekali Tak Pernah Tampak Batang Hidungnya, Keberadaan Istri Kim Jong Un Jadi Pertanyaan, Desas-desus Khawatirkan Kesehatan Ibu Negara Korea Utara di Tengah Pandemi Virus Corona

"Jika mereka tidak yakin dengan kemampuan mereka untuk membayar dana tersebut, para pekerja diminta untuk segera kembali ke Korea Utara."

Menurut Korean News, angka 12.000 yuan itu ditetapkan berdasarkan pada permohonan sebelumnya.

Sumber lain yang juga enggan menyebutkan namanya menjelaskan bahwa, sebelumnya ada penggalangan dana untuk memperbaiki kerusakan akibat bada topan yang terjadi pada bulan Agustus dan September.

Kala itu pemerintah menetapkan setiap pekerja wajib menyumbang 2.000 yuan (sekitar Rp 4,3 juta), tetapi banyak yang membayar lebih.

Source : Daily Star

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x