Sanksi yang diberikan adalah pencabutan izin kerja di China dan mereka harus pulang ke Korea Utara.
Jumlah itu tidak bisa didapat dengan mudah: "Karena perbatasan ditutup, para perantau hampir tak menghasilkan uang saat ini.
"Jadi mereka mengalami masalah untuk memenuhi kewajiban itu," kata seorang pejabat di sebuah perusahaan perdagangan di kota Dandong di China yang enggan menyebutkan namanya kepada RFA's Korean Service.
"Mereka harus membayar dana loyalitas akhir bulan ini, jadi sekitar seminggu lagi," kata sumber itu.
Mereka menambahkan bahwa jika pekerja tidak mampu membayar, majikan mereka diharapkan memberikan kontribusi.
Sumber tersebut menyatakan: "Inilah mengapa perusahaan menekan para pekerja agar tidak mempermalukan mereka.
"Jika mereka tidak yakin dengan kemampuan mereka untuk membayar dana tersebut, para pekerja diminta untuk segera kembali ke Korea Utara."
Menurut Korean News, angka 12.000 yuan itu ditetapkan berdasarkan pada permohonan sebelumnya.
Sumber lain yang juga enggan menyebutkan namanya menjelaskan bahwa, sebelumnya ada penggalangan dana untuk memperbaiki kerusakan akibat bada topan yang terjadi pada bulan Agustus dan September.
Kala itu pemerintah menetapkan setiap pekerja wajib menyumbang 2.000 yuan (sekitar Rp 4,3 juta), tetapi banyak yang membayar lebih.